PERANAN
INDONESIA DALAM MENENTANG PENJAJAHAN SESUAI DENGAN ALINEA PERTAMA
Alinea pertama
”Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Makna yang terkandung
dalam alinea ini adalah sebagai berikut :
– Adanya keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah kemerdekaan melawan penjajah,
– Adanya keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah kemerdekaan melawan penjajah,
– Tekad bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan
di atas bumi,
– Pengungkapan suatu dalil obyektif, yakni bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,
– Pernyataan suatu dalil subyektif, yakni aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Bentuk dari menentangnya Indonesia terhadap
penjajahan, terjadi perang di beberapa tempat dan mengorbankan banyak pejuang-pejuang
bangsa yang gugur di medan perang, salahsatu perang menentang penjajah :
1. Pertempuran Surabaya 10 November 1945 (Surabaya)
Gencatan senjata antara tentara
Indonesia dan pihak Sekutu justru berbuntut ke insiden Jembatan Merah. BrigJen
Mallaby yang kala itu berpapasan dengan milisi Indonesia terlibat baku tembak
karena kesalahpahaman semata. Kematian Mallaby memicu kemarahan tentara Sekutu.
MayJen Robert Mansergh yang menggantikan Mallaby lantas mengeluarkan ultimatum
10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia untuk menyerahkan semua
persenjataan dan mengibarkan bendera putih. Tidak diindahkan, salah satu perang
paling destruktif di Indonesiapun tak terelakkan. Inggris mengerahkan 30.000
infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang untuk mengepung
Surabaya. Arek-arek Surabaya tak mengenal kata menyerah. Dengan perlengkapan
seadanya, mereka memutuskan untuk memberi perlawanan. 6.000 rakyat Indonesia
tewas dan 200.000 lainnya harus mengungsi. Peristiwa Surabaya lantas menjadi
pemicu upaya pertahanan kemerdekaan di wilayah lain.
2. Bandung Lautan Api (Bandung)
Ultimatum
Tentara Sekutu kepada Tentara Rakyat Indonesia untuk meninggalkan kota Bandung
memicu salah satu gerakan paling spektakuler di sejarah perang Indonesia ini.
Sadar bahwa kekuatan senjata tidak akan berimbang dan kekalahan sudah pasti di
depan mata, TRI tidak rela jika Sekutu memanfaatkan Bandung sebagai pusat
militer untuk menginvasi wilayah yang lain. Berdasarkan hasil musyawarah,
sebuah tindakan bumi hangus dipilih untuk memastikan hal ini tidak terjadi.
200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka selama kurun waktu 7 jam dan
bersama bergerak mengungsi ke wilayah selatan.
3. Operasi Trikora (Irian Barat)
Operasi
Trikora digelar dengan satu tujuan utama yang sederhana namun jelas dengan
berbagai usaha: merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi
militer untuk menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia. Belanda yang keras
kepala dan tidak ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia harus merasakan
konsekuensi yang tidak ringan dari keputusannya tersebut. Berbekal persenjataan
berat yang baru saja didapatkan dari Uni Soviet, sebuah operasi militer
besar-besaran dikerahkan; terbesar yang pernah dilakukan Indonesia sepanjang
sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar