PERANAN
INDONESIA DALAM MENENTANG PENJAJAHAN SESUAI DENGAN ALINEA KEDUA
Alinea kedua
”Dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.” Makna yang terkandung dalam alinea ini adalah sebagai berikut:
– Perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia telah sampai pada saat yang menentukan,
– Momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan
untuk menyatakan kemerdekaan,
–
Kemerdekaan itu harus diisi untuk mewujudkan Indonesia merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur (cita-cita nasional bangsa Indonesia).
Alinea ke 2 Visi bangsa Indonesia
dalam mendirikan negara bangsa yang merdeka dengan jelas diungkapkan dalam
alinea ke dua, yaitu : negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara
bangsa (nation state) yang bebas dari penjajahan maupun penindasan negara lain,
serta berhak menentukan segala kebijakannya berdasarkan kedaulatan yang
dimilikinya. Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk mencapai
cita-cita kemerdekaaanya adalah tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Pluralisme yang ada bukanlah untuk
mengedepankan kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna
membangun kekuatan bersama.
Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah
yang beragam itulah yang merupakan sumber kekuatan Indonesia, sehingga
Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan tergantung pada dan didikte oleh
negara atau kekuatan lain. Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk
menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya bangsa Indonesia berpegang pada
tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut “Trisakti”, yaitu :
• berdaulat di bidang politik.
Berdaulat di bidang politik. Setelah
lepas dari belenggu kolonialisme dengan memproklamasikan kemerdekaannya, Bung
Karno menginginkan Indonesia benar-benar merdeka dan berdaulat tanpa bisa
didikte oleh negara manapun. Kini, setelah sekian lama merdeka, harapan itu
belum benar-benar terwujud karena masih adanya pengaruh asing dalam
perpolitikan di negeri ini. Solusinya, adalah dengan ketegasan dan keberanian
pemimpin negeri ini untuk berani mengambil sikap.
• berdikari di bidang ekonomi.
Berdikari
dalam bidang ekonomi. Masih banyak rakyat Indonesia yang hingga hari ini hidup
di bawah garis kemiskinan. Pembangunan yang tidak merata, terlebih di daerah
perbatasan. Dominasi penguasaan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi
yang strategis oleh asing, juga kesenjangan kemakmuran yang hanya dinikmati
oleh segelintir orang. Berkedaulatan secara ekonomi, sekali lagi solusinya
adalah keberanian pemimpin ini untuk bersikap tegas. Segera nasionalisasi aset
negara dan tinjau ulang kontrak pada sumber daya yang bernilai strategis.
• berkepribadian di bidang kebudayaan.
Berkepribadian
dalam kebudayaan. Indonesia sudah saatnya memiliki pemimpin yang bisa memacu
rakyatnya untuk memiliki kepribadian yang kuat, tidak mudah dipengaruh oleh
budaya asing dan justru harus bangga dengan budayanya sendiri. Jika kita lihat
betapa mudahnya budaya asing mempengaruhi budaya asli Indonesia, maka mudah
pula nilai-nilai dan ajaran yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat. Peredaran film porno,
kekerasan, hedonisme seakan menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan masyarakat
Indonesia saat ini. Solusinya, tanamkan dengan kuat karakter kepribadian
Indonesia sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar