Rabu, 14 Januari 2015

KLIPING PERANAN INDONESIA DALAM MENENTANG PENJAJAHAN SESUAI DENGAN ALINEA KEDUA


PERANAN INDONESIA DALAM MENENTANG PENJAJAHAN SESUAI DENGAN ALINEA KEDUA


Alinea kedua
”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” Makna yang terkandung dalam alinea ini adalah sebagai berikut:

– Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai pada saat yang menentukan,




– Momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan,




– Kemerdekaan itu harus diisi untuk mewujudkan Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (cita-cita nasional bangsa Indonesia).

            Alinea ke 2 Visi bangsa Indonesia dalam mendirikan negara bangsa yang merdeka dengan jelas diungkapkan dalam alinea ke dua, yaitu : negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state) yang bebas dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak menentukan segala kebijakannya  berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya. Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaaanya adalah tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat  persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna membangun kekuatan  bersama.

Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah yang beragam itulah yang merupakan sumber kekuatan Indonesia, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan tergantung pada dan didikte oleh negara atau kekuatan lain. Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya  bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut “Trisakti”, yaitu :


• berdaulat di bidang politik.

Berdaulat di bidang politik. Setelah lepas dari belenggu kolonialisme dengan memproklamasikan kemerdekaannya, Bung Karno menginginkan Indonesia benar-benar merdeka dan berdaulat tanpa bisa didikte oleh negara manapun. Kini, setelah sekian lama merdeka, harapan itu belum benar-benar terwujud karena masih adanya pengaruh asing dalam perpolitikan di negeri ini. Solusinya, adalah dengan ketegasan dan keberanian pemimpin negeri ini untuk berani mengambil sikap.


• berdikari di bidang ekonomi.

Berdikari dalam bidang ekonomi. Masih banyak rakyat Indonesia yang hingga hari ini hidup di bawah garis kemiskinan. Pembangunan yang tidak merata, terlebih di daerah perbatasan. Dominasi penguasaan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi yang strategis oleh asing, juga kesenjangan kemakmuran yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. Berkedaulatan secara ekonomi, sekali lagi solusinya adalah keberanian pemimpin ini untuk bersikap tegas. Segera nasionalisasi aset negara dan tinjau ulang kontrak pada sumber daya yang bernilai strategis.


• berkepribadian di bidang kebudayaan.

Berkepribadian dalam kebudayaan. Indonesia sudah saatnya memiliki pemimpin yang bisa memacu rakyatnya untuk memiliki kepribadian yang kuat, tidak mudah dipengaruh oleh budaya asing dan justru harus bangga dengan budayanya sendiri. Jika kita lihat betapa mudahnya budaya asing mempengaruhi budaya asli Indonesia, maka mudah pula nilai-nilai dan ajaran yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat. Peredaran film porno, kekerasan, hedonisme seakan menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Solusinya, tanamkan dengan kuat karakter kepribadian Indonesia sejak dini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar